Penulis:
Edwinnata
Pernah dipublikasikan
di Koran Republika Tahun 2011
“Buku adalah jendela dunia, namun tak cukup
melihat dunia dari balik jendela (buku). Kau harus ke luar untuk merasakan
dunia yang sesungguhnya. Memang bukan perkara mudah. Namun sekali kau berhasil melangkahkan kakimu di luar sana,
maka kau seakan bebas untuk melepaskan langkahmu selanjutnya ke belahan bumi
lainnya”
Dari kecil saya dan mungkin
kebanyakan dari kamu telah mengenal istilah "Buku adalah Jendela
Dunia". Suatu hari saya bersama sahabat saya menyadari bahwa istilah itu
sebenarnya bisa membatasi kita. Kami sadar bahwa tak cukup melihat dunia dari
balik jendela, kami pun berkeinginan untuk ke luar dari jendela itu. Sampai
akhirnya Tuhan mengizinkan saya bersama sahabat saya untuk melihat dunia yang
sesungguhnya ketika menginjakkan kaki kami pertama kali di salah satu negara
yang berada di belahan bumi utara. Di note ini sayamemang bukan tentang
perjalanan ke luar negeri pertama saya dan sahabat saya. Ini adalah perjalanan
kedua, sebuah pembuktian dari kalimat pembuka di atas dalam cerita ini.
Salah
satu impian masa kecil saya adalah menginjakkan kaki di negara
terbesar di Dunia. Impian itu menjadi kenyataan satu tahun lalu ketika saya dan
ke lima sahabat saya yakni Deby Fapyane (Universitas Airlangga), Desrimytha
Risma (Universitas Indonesia) Darius Kamil (Universiti Utara Malaysia), Endy Prahyuono
(Institut Teknologi Sepuluh November) dan Ricky Raymon (Universitas Indonesia),
terpilih menjadi perwalikan Indonesia dalam Sekolah Musim Panas International
Youth Forum Seliger 2010 (Seliger).
Program
pemerintah Federasi Rusia melalui Federal Agency on Youth Affairs ini
diselenggarakan oleh Moscow State Institute of International Relation pada 1-9
Juli 2010 di Danau Seliger, Regional Tver. Kami mendapatkan fasilitas berupa
biaya studi, akomodasi, dan visa oleh
Pemerintah Federasi Rusia. Sedangkan biaya tiket perjalanan disponsori oleh
Beasiswa Unggulan (Biro Perencanaan Perencanaan dan Kerjasama Luar
Negeri-Kementrian Pendidikan Nasional), Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,
dan kampus masing-masing.
Kami bertolak dari Jakarta menuju
Moskow pada 30 Juni 2010. Sesampainya di Bandara Domodedovo, Moskow, para
peserta dari berbagai negara berkumpul di suatu titik untuk dibawa menuju
Seliger menggunakan bus. Perjalanan dari Domodedovo menuju Seliger menghabiskan
waktu 7-9
jam dengan melewati Moskow, dan beberapa kota kecil diantaranya Khimki,
Zelonograd, Sherenet, Sholnechnogorsk, Klin, Tver, Torzhok, Kuvsinovo,
Ostashkov. Sepanjang perjalanan terdapat pemandangan hutan pinus, kawasan
perdesaan dan rumah-rumah tradisional Rusia yang memikat hati. Rombongan tiba
pukul 06.00 pagi dengan disambut udara segar, kicauan burung dan aroma
rerumputan Seliger.
Danau
Seliger adalah
salah satu tujuan wisata termegah sekaligus tereksotik di Rusia yang merupakan
sebuah sistem dari 24 danau dan 160 pulau yang tersebar di area
seluas 212 km2.
Terdapat fasilitas perkemahan seperti eco
friendly toilet, sarana olahraga air, fitness, volley, sepeda gunung, pensteril
air minum, dan keamanan 24 jam. Di sana juga terdapat bangunan sejarah yakni
Monastery St. Nil yang didirikan pada abat ke 16.
Seliger
2010 adalah perkemahan pendidikan internasional yang didisain untuk
mengumpulkan para pemimpin dan professional muda dari seluruh dunia agar
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman serta jaringan internasional. Sebanyak
1000 peserta dari Rusia dan 1000
peserta internasional dari 86 negara di lima benua dekelompokkan ke dalam enam
bidang yakni World Politic, Mass Media, Civic Society, Art and Design, Business
and Innovation dan Sustainable Develompent and Environment. Setiap harinya,
peserta mengikuti 5 sesi kegiatan yang terdiri dari Morning Exercise, Lecturer,
Business Program, Open Space dan Entertainment.
Morning Exercise adalah
kegiatan olahraga bersama yang terdiri dari lari sejauh 2 km, senam,
berenang, dan fitness. Lecturer atau kuliah, disampaikan
oleh para pakar dibidangnya, dimulai pada pukul 9.00 hingga 14.00. Selepas
kuliah peserta dipersilahkan mengikuti Business
Program yang menyediakan workshop paralel dengan tema komunikasi,
entreprenuer, bahasa Rusia,
jobfair dan seni budaya. Open Space Forum merupakan tempat
peserta berdiskusi mengenai program dan kontribusi di masyarakat. Sore hingga
malam hari peserta diperkenankan mengikuti acara Enterntainment yang terdiri dari outbond, olahraga (kayaking,
sailing, bersepeda), hiking dan malam
budaya. Kegiatan Seliger ditutup secara resmi oleh Presiden Rusia, Dimitri
Medvedev pada tanggal 9 Juli 2010
Selepas
kegiatan, kami berenam menuju Moskow dengan maksud berkunjung ke KBRI Moskow. Meski
terlihat sibuk, Bapak Enjay Diana selaku Pejabat KBRI Moskow, menyempatkan diri
untuk bertatap muka dengan kami. Kebaikan
Pak Enjay pun yang akhirnya mengantarkan kami menginap di
kediamannya selama dua malam. Salah satu keberuntungan kami adalah karena saat
itu sedang demam piala dunia, kami
nonton bareng Piala
Dunia bersama Duta Besar RI untuk Rusia, Bapak Hamid Awaludin.
Burhan,
mahasiswa Indonesia yang kuliah di Moskow, menjadi guide tidak resmi kami selama di Moskow. Hari pertama kami habiskan
untuk mengunjungi salah satu UNESCO World Heritage Site yakni Red Square Moscow
dan Kremlin. Red Square merupakan lapangan dengan panjang 330 meter dan lebar
70 meter yang di dalamnya berdiri beberapa bangunan bersejarah diantaranya
Lenin Mauseleum, Monumen Minin dan Pozharsky, Resurrection Gate, GUM Department
Store, Lobneo Mesto, Museum Sejarah Nasional Rusia, Gereja Katedral Saint Basil
dan Kazan. Kremlin merupakan benteng bersejarah dengan panjang lebih dari
2 k, tinggi 19 m dan luas 27,5 ha. Saat ini Kremlin menjadi Istana Presiden
Federasi Rusia. Tidak jauh dari Kremlin terdapat Sungai Moskow yang membelah
kota Moskow. Di sana terlihat kapal pesiar kecil dan Yacht yang lalu lalang
membawa para wisatawan.
Hari
berikutnya kami diajak Burhan untuk berkunjung ke masjid yang terletak tak jauh
dari KBRI. Di sana kami menyicipi masakan halal di kantin masjid dengan harga
yang murah yakni 150 Rubel per porsinya (1 Rubel = Rp. 350,-). Perjalanan
dilanjutkan menuju menuju Tverskaya Square dimana terdapat Moskwa Triumphal Gate. Monument
ini merupakan simbol kemenangan tentara Rusia terhadap tentara Napoleon,
Perancis. Untuk menjangkau tempat tersebut kami harus menggunakan Metro. Di
Moskow terdapat dua system transportasi utama yakni Metro atau kereta bawah
tanah dan Tramway atau Bus. Kami lebih sering menggunakan metro dengan harga
karcis sekitar 25-27 Rubel per orang,
tergantung tujuan. Untuk menuju tempat yang berjarak relatif dekat,
berjalan kaki merupakan cara terbaik agar bisa sambil menikmati pemandangan dan
bangunan di sepanjang jalan.
Hari
terakhir adalah waktunya berkunjung ke Pasar Tradisional Islamilova yang
menjadi destinasi favorit bagi wisatawan untuk memburu oleh-oleh dengan harga miring. Jangan
segan –segan untuk menawar, khususnya jika belanja dalam jumlah banyak. Beberapa
souvenir khas Rusia
yang bisa didapatkan diantaranya boneka Matryoshka, keramik
telur, gantungan kunci, topi Ushanka khas Rusia,
dan kartu pos.
Musim
panas di Moskow bisa mencapai 40 derajat selsius. Maka tidak heran jika
menyaksikan pemandangan anak-anak Rusia
bersuka ria mandi di air mancur yang terletak di taman kota. Panas pun
membuat cepat haus dan dahaga. Membeli air minum di swalayan bukanlah pilihan
cermat bagi mahasiswa seperti kami sebab bisa menghabiskan 40 Rubel atau setara
dengan Rp. 14.000,- untuk satu botol kecil. Mebawa bekal air minum dari flat
adalah jalan terbaik. Alternatif lain adalah menghilangkan dahaga dengan es
krim yang murah, seharga 20 Rubel. Yang membuat kami heran adalah pada berat
bersih yang sama, di
beberapa toko Vodka dijual dengan harga sama dengan air
mineral.
Bagi
saya, Seliger dan Moskow adalah imajenasi alam mimpi masa kecil yang menjadi
kenyataan. Selain mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga, Seliger juga
membuka jaringan internasional dan persahabatan di seluruh dunia. Sinar mentari
pagi, aroma rumput, udara segar, kicauan burung dari balik hutan pinus,
percikan air danau dan tawa sahabat-sahabat dari berbagai bangsa adalah
pengalaman terbaik yang memberikan energi positif besar dalam hidup saya.
Informasi pendaftaran Seliger
bisa diakses di http://www.interseliger.com.
ya Allah saya mau Seliger 2014. Aamiin
BalasHapusamin semangat mate
Hapushalo kak edwin, artikelnya menarik sekali,boleh minta kontak emailnya kah? untuk tanya2 lebih lanjut mengenai program ini, karena saya sgt tertarik untuk mencobanya :)
Hapusterimakasih sebelumnya :)